Budidaya Bawang Daun Kucai,Prei dan Bakung, Bawang daun berbeda dengan bawang merah dan bawang putih, karena yang dimanfaatkan dari bawang daun adalah daunnya dan batangnya, bukan umbinya. Aroma dan rasa bawang daun yang khas membuat masakan sayuran tambah sedap dan nikmat. jadi, Bawang Daun ini banyak digunakan sebagai campuran masakan.
Tanaman Bawang Daun seperti bawang kucai, bawang prei dan bawang bakung juga bisa ditanam di dalam pot atau polybag.
Tanaman Bawang Daun seperti bawang kucai, bawang prei dan bawang bakung juga bisa ditanam di dalam pot atau polybag.
Tanaman Bawang daun ini bisa tumbuh di daratan rendah maupun daratan tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat untuk bawang daun ini karena pertumbuhan bawang daun ini menginginkan ketinggian sekitar 250 sampai 1500 m. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tidak banyak. Curah hujan yang tepat untuk budidaya bawang daun adalah sekitar 1500 sampai dengan 2000 mm per tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga mempunyai suhu udara perharinya 18-25 Celcius.
Tanah dengan ph netral 6,5 sampai 7,5 cocok untuk budidaya bawang daun. Bila tanah bersifat asam, maka hendaknya lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol atau tanah bekas lahan gunung berapi dan tanah lempung yang mengandung pasir.
Varietas bawang bakung yang banyak ditemukan di pasar antara lain si nyonya rarahan yang bisa menghasilkan bawang daun 10,8 ton per hektarnya di dataran rendah dan silih besar yang rata-rata produksinya di dataran rendah 11,0 ton per ha.
Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya menjadi pilihan untuk ditanam. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tidak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri.
Kelemahan bibit bawang daun yang berasal dari biji adalah panen bisa lebih lama 1 bulan daripada dengan bibit asal tunas anakan.
Kebutuhan setek untuk satu hektar nya areal penanaman bawang daun adalah Rp200.000 setek. Benih yang berasal dari biji kebutuhannya sebanyak 1,5 sampai 2 kilogram per hektar nya.
Bibit asal setek anakan bisa langsung ditanam ke lahan. Namun terlebih dahulu kurangi perakaran dan potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan.
bawang daun kucai |
Jenis Bawang Daun
Adapun buddaya bawang daun yang baik adalah budidaya Daun Bawang Prei, Daun Bawang Kucai dan Daun Bawang Bakung.Budidaya daun bawang Prei,kucai dan bakung |
Daun Bawang prei atau Allium porrum L.
Jenis bawang daun prei ini sangat dikenal di luar negeri sebagai leek. Jenis bawang daun ini tidak berhukum bidan daunnya lebih lebar dari jenis bawang merah atau bawang putih. Pelepahnya panjang dan liat bagian dalam daun berbentuk pipih.Bawang Daun Kucai
Bawang daun kucai adalah jenis bawang daun yang cukup terkenal sebagai bahan sayuran. Tanaman ini daunnya kecil-kecil panjang tipis dan berwarna hijau tua. Daun bawang kucai ini juga memiliki daun berlubang kecil. Berbeda dengan bawang prei yang tidak berumbi, bawang daun kucai memiliki umbi meskipun sangat kecil.Bawang bawang bakung
Bawang daun semprong atau bawang bakung memiliki Daun berbentuk bulat panjang, berlubang seperti pipa dan terkadang juga berumbi, namun umbinya kecil.Varietas bawang bakung yang banyak ditemukan di pasar antara lain si nyonya rarahan yang bisa menghasilkan bawang daun 10,8 ton per hektarnya di dataran rendah dan silih besar yang rata-rata produksinya di dataran rendah 11,0 ton per ha.
Cara menanam bawang daun dari biji dan setek
Bawang daun bisa diperbanyak lewat biji, maupun melalui tunas anakan. Namun kebanyakan petani Indonesia menggunakan bibit bawang daun dengan setek tunas sebagai cara menanam bawang daun.Caranya dengan memisahkan anakan dari induknya. Induk yang sehat dan bagus pertumbuhannya menjadi pilihan untuk ditanam. Tetapi untuk jenis bawang daun impor bibit yang digunakan adalah dari biji yang dibeli di toko pertanian. Umumnya jenis bawang daun introduksi ini tergolong hibrida yang memang tidak baik diperbanyak dengan tunas anakan atau dari biji hasil penanaman sendiri.
Kelemahan bibit bawang daun yang berasal dari biji adalah panen bisa lebih lama 1 bulan daripada dengan bibit asal tunas anakan.
Kebutuhan setek untuk satu hektar nya areal penanaman bawang daun adalah Rp200.000 setek. Benih yang berasal dari biji kebutuhannya sebanyak 1,5 sampai 2 kilogram per hektar nya.
Bibit asal setek anakan bisa langsung ditanam ke lahan. Namun terlebih dahulu kurangi perakaran dan potong sebagian daun untuk mengurangi penguapan.
Cara Membuat Bibit Bawang Daun, Kucai, Prei dan Bakung
Apabila dalam budidaya bawangan daun ini bibit bawang daun hendak menggunakan biji, maka hendaknya lakukan persemaian untuk mendapatkan bibit bawang daun kucai,bakung dan prei.
Cara membuatnya yaitu : Cangkul tanah persemaian sampai gembur. Tambahkan pupuk kandang sepertiga bagian lapisan olah. Kemudian taburkan benih secara merata tidak perlu dalam, cukup 0,5 sampai 1 cm dari permukaan tanah. Tutupi dengan lapisan tanah tipis-tipis. Seminggu kemudian bibit tumbuh. Biarkan hingga memiliki dua atau tiga helai daun baru kemudian dipindah ke lahan yang luas.
Gunakan jarak tanam 20 kali 25 cm atau 20 kali 30 cm. Bibit asal biji yang sudah disiapkan maupun tunas anakan bisa ditanam dengan cara dipendam. Buat lubang kecil masukan Bibit ke dalamnya dalam Posisi tegak lurus. Tutupi dengan tanah. Tekan sedikit tanah di sekeliling batang agar sedikit padat. Selesai ditanam basahi tanah dengan penyiraman.
Saat musim hujan cocok melakukan penanaman bawang daun karena sayur ini toleran terhadap curah hujan yang tinggi. Awal musim penghujan atau awal musim kemarau juga tidak menjadi masalah untuk menanam bawang daun. Yang terpenting pada musim kemarau ada air untuk menyiram bawang daun.
Selain langkah pemeliharaan di atas perlu juga menimbun bagian bawah batang. Naikkan tanah di sekitar batang agar pangkalnya tertutup. Penimbunan memberikan warna putih pada batang bagian bawah sehingga memberikan penampilan yang menarik dan kualitas yang prima.
Cara mengatasi hama dan penyakit pada bawang daun.
Hama yang sering ditemukan di areal penanaman bawang daun antara lain Ulat tanah. Hama ini dapat membuat tanaman Rebah. Sehingga pangkal batang tanaman daun bawang yang diserang akan memperlihatkan bekas di kitanya. Dapat juga batang sampai terpotong hingga putus. Untuk mengatasi hama dan penyakit ini secara kimia dengan menggunakan insektisida dursban 20 EC dengan dosis 2 sampai 3 ml per 1 liter air.
Daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun. Saat tanaman masih kecil Imago yang meletakkan telur di dalam daun dan ulatnya yang menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. Cara mengatasi hama dan penyakit ini dengan menyemprotkan insektisida azodrin 2 sampai 3 cc per 1 liter air atau juga diazinon 60EC dengan dosis 1 sampai 2 cc per 1 liter.
Adapun penyakit yang merusak tanaman bawang daun ialah busuk batang lunak. Penyebabnya adalah cendawan. Ciri batang yang terserang busuk basah dan mengeluarkan bau tidak enak. Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara mengendalikannya secara tuntas. Pergiliran tanaman diharapkan bisa memutus daun hidup penyakit. Begitu juga pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor atau terlalu lembab.
Bawang daun biasanya dicabut semua bagiannya termasuk akar. Jika anakan hendak ditanam lagi, Sisakan sebagian di Lahan. Buang sebagian akar dan bagian daun yang lain atau daun bawang yang busuk.Gabungkan rumpun yang daun nya besar dengan yang besar. Rumpun yang berdaun kecil digabungkan dengan yang kecil. Jika hendak diikat dalam suatu ikatan besar, diberi alas terlebih dahulu pada bagian luarnya. Jadi yang diikat bukan daun bawangnya langsung namun alasnya saja yang diikat.
Bawang daun tidak bisa disimpan berlama-lama. Oleh karena itu, bawang daun Harus segera dibawa ke pasar agar mutunya masih bagus ketika di jual kepada konsumen.
Cara menanam Bawang Daun, Kucai, Prei dan Bakung
Bawang daun memerlukan daerah perakaran yang gembur. jadi sebaiknya tanah dicampur dahulu sedalam 30 sampai 40 cm. Tambahkan pupuk kandang. Buat bedengan selebar 1,5 sampai 2 meter. Panjangnya sesuai kondisi lahan tanaman. Antar bedengan dibuat Parit sedalam 25 sampai 30 cm dengan lebar sekitar 30 cm.Gunakan jarak tanam 20 kali 25 cm atau 20 kali 30 cm. Bibit asal biji yang sudah disiapkan maupun tunas anakan bisa ditanam dengan cara dipendam. Buat lubang kecil masukan Bibit ke dalamnya dalam Posisi tegak lurus. Tutupi dengan tanah. Tekan sedikit tanah di sekeliling batang agar sedikit padat. Selesai ditanam basahi tanah dengan penyiraman.
Saat musim hujan cocok melakukan penanaman bawang daun karena sayur ini toleran terhadap curah hujan yang tinggi. Awal musim penghujan atau awal musim kemarau juga tidak menjadi masalah untuk menanam bawang daun. Yang terpenting pada musim kemarau ada air untuk menyiram bawang daun.
Cara memelihara Bawang Daun, Kucai, Prei dan Bakung
Gulma yang tumbuh di areal pertanian harus disiangi. Sambil melakukan penyiangan lakukan pendangiran. Tanah digemburkan karena mungkin terjadi pemadatan akibat penyiraman air dan proses pengeringan oleh sinar matahari. Jika terlihat tanah kekurangan air maka perlu dilakukan penyiraman. Lakukan penyiraman sampai tanah di sekitar pertanaman cukup basah dan merata.Selain langkah pemeliharaan di atas perlu juga menimbun bagian bawah batang. Naikkan tanah di sekitar batang agar pangkalnya tertutup. Penimbunan memberikan warna putih pada batang bagian bawah sehingga memberikan penampilan yang menarik dan kualitas yang prima.
Pemupukan Bawang Daun, Kucai, Prei dan Bakung
Dalam pemupukan bawang daun, dosis pupuk kandang yang ditambahkan saat melakukan pengolahan tanah ialah 10 sampai 15 tahun per hektar. Selain itu tambahkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen yang tinggi seperti urea dengan dosis 200 kg per hektar. Pupuk urea diberikan pertama kali saat tanaman berumur 21 hari sebanyak setengah dosis. Sisanya yang 100 kg diberikan lagi saat tanaman berumur 42 hari. Pupuk diberikan di dalam larikan 5 cm Pada bagian kiri dan kanan batang.Cara mengatasi hama dan penyakit pada bawang daun.
Hama yang sering ditemukan di areal penanaman bawang daun antara lain Ulat tanah. Hama ini dapat membuat tanaman Rebah. Sehingga pangkal batang tanaman daun bawang yang diserang akan memperlihatkan bekas di kitanya. Dapat juga batang sampai terpotong hingga putus. Untuk mengatasi hama dan penyakit ini secara kimia dengan menggunakan insektisida dursban 20 EC dengan dosis 2 sampai 3 ml per 1 liter air.
Daun yang berlubang sering disebabkan oleh ulat penggerek daun. Saat tanaman masih kecil Imago yang meletakkan telur di dalam daun dan ulatnya yang menetas memakan daun terutama dari bagian pinggir dan bawah. Cara mengatasi hama dan penyakit ini dengan menyemprotkan insektisida azodrin 2 sampai 3 cc per 1 liter air atau juga diazinon 60EC dengan dosis 1 sampai 2 cc per 1 liter.
Adapun penyakit yang merusak tanaman bawang daun ialah busuk batang lunak. Penyebabnya adalah cendawan. Ciri batang yang terserang busuk basah dan mengeluarkan bau tidak enak. Penyakit yang berbahaya ini belum ditemukan cara mengendalikannya secara tuntas. Pergiliran tanaman diharapkan bisa memutus daun hidup penyakit. Begitu juga pemeliharaan lahan sayuran agar tidak kotor atau terlalu lembab.
Cara Memanen Bawang Daun, Kucai, Prei dan Bakung
Sekitar umur 2 bulan bawang daun sudah bisa dipanen atau dikonsumsi. Jika dalam penanaman bawang daun menggunakan bibit asal biji, maka waktu dihitung sejak tanaman mulai dipindahkan ke lahan tanaman yang luas. Satu hektar lahan mampu menghasilkan sekitar 100 kuintal sayur segar.Bawang daun biasanya dicabut semua bagiannya termasuk akar. Jika anakan hendak ditanam lagi, Sisakan sebagian di Lahan. Buang sebagian akar dan bagian daun yang lain atau daun bawang yang busuk.Gabungkan rumpun yang daun nya besar dengan yang besar. Rumpun yang berdaun kecil digabungkan dengan yang kecil. Jika hendak diikat dalam suatu ikatan besar, diberi alas terlebih dahulu pada bagian luarnya. Jadi yang diikat bukan daun bawangnya langsung namun alasnya saja yang diikat.
Bawang daun tidak bisa disimpan berlama-lama. Oleh karena itu, bawang daun Harus segera dibawa ke pasar agar mutunya masih bagus ketika di jual kepada konsumen.
Tag :
Bawang Bawangan,
Sayuran