Cara Membuat Bubuk Bawang Merah - Bawangbawangan.com - Bawang merah bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat penting, khusunya kegunaannya sebagai bumbu masakan kuliner.
Meski bawang merah bawang putih juga di pakai sebagai media pengobatan herbal untuk berbagai macam jenis penyakit, namun secara mendasar bawang merah bawang putih lebih dominan di manfaatkan sebagai bumbu masakan.
Bawang merah bawang putih sama seperti bumbu-bumbu lainnya seperti cabe, wortel dll yang mudah sekali rusak dan mutunya menurun. Selain dari pada itu, jika panen bawang terlalu berlebihan atau panen bawang merah serentak di berbagai wilayah di indonesia, maka harga bawang akan turun secara drastis.
Oleh sebab itu, banyak para petani dan pembudidaya bawang merah yang berusaha mengawetkannya dengan cara membuat tepung bawang atau serbuk bawang merah.
Baca Juga : Cara Membuat Bubuk Bawang Putih Sendiri
Tahap-tahap dalam membuat bubuk atau serbuk bawang merah adalah sebagai berikut ini :
1. Mengiris-iris bawang merah
langkah yang pertama kupas terlebih dahulu bawang merah yang akan di jadikan bubuk sebelum di iris. Adapun pengirisan bawang di lakukan dengan pis4u taj4m dengan tebal iris-irisan bawang sekitar 3 hingga 6 mili meter.
2. Merendam Bawang dalam Larutan Natrium Bisulfit
Adapun cara merendam bawang merah dalam larutan Na-bisulfit untuk mengawetkan dan menghambat perubahan warna karena reaksinya yang berubah menjadi coklat. Disamping itu juga untuk mencegah kerusakannya oleh serangga dan mikro organisme pada bahan pangan yang akan di keringkan.
Perendaman bawang merah ke dalam larutan bisulfit sebelum pengeringan akan memberikan warna yang baik pada produk akhir tetapi menyebabkan kerusakan pada favor dan aroma.
Sulfit di gunakan dalam bentuk gas SO2, garam Na ata K-sulfit, bisulfit dan metabisulfit. Batas maksimum penggunaan SO2 dalam makanan yang di keringkan telah di tetapkan oleh FDA atau food and drua administration , yaitu sebesar 2.000 hingga 3.000 ppm, sedangkan menurut direktorat pengawasan makanan dan minuman pada tahun 1978 batas maksimum penggunaan SO2 untuk sayur-sayuran kering ialah 2.000 ppm, kecuali kentang dan kubis.
3. Menambahkan Tepung Maizena
Tepung maizena di campurkan pada proses pembuatan bubuk bawang merah tujuannya untuk menjaga cita ras bawang merah. penambahan tepung maizena sekitar 5-15 Percen dari jumlah bawang merah yang akan di buat serbuk atau bubuk.
Pati merupakan bahan terbesar yang ada dalam tepung maizena. Adanya pati dalam proses pengeringan bawang merah akan melindungi kehilangan flavor dan rasanya. Adapun jumlah yang di tambahkan padanya yaitu sekitar 5-15 persen dari berat bawang merah.
4. Mengeringkan bawang merah dengan oven
Pengeringan penting di lakukan agar bahan-bahan yang akan di buat tepung benar-benar kering, Untuk mengeringkan bahan-bahan tepung bawang bisa menggunakan oven.Bahan-bahan tersebut di oven dengan suhu sekitar 37,8 - 60 Celcius selama sekitar 7 hingga 48 jam.
Pengeringan merupakan suatu cara untuk mengeluarkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan memakai energi panas.
Umumnya kanduangan air bahan tersebut di kurangi hingga batas mikro organisme tidak bisa tumbuh lagi di dalamnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama ialah luas permukaan bahan, suhu pengeringan, aliran udara, dan tekanan uap air di dalam udara.
Pengeringan bawang merah bisa di lakukan dengan sistem batch. Pengeringan dengan sistem batc di kerjakan pada suhu 37,8 hingga 60 celcius sekitar 7-48 jam dengan kandungan air 3-5 persennya.
5. Penggilingan
Potong-potongan bawang yang berbentuk irisan tipis telah mengalami pengeringan hingga kadar air kurang dari 10 %, di perkecil dengan menggiling menjadi bentuk bubuk yang di inginkan.
Proses mengecilkan ukuran ini di lakukan dengan penggilingan yang di lengkapi memakai ayakan.
Penggilingan di operasikan dengan kecepatan tertentu dan ayakan yang di gunakan mempunyai ukuran lubang minimum 100 mesh dan maksimalnya 140 mesh. Kadar air bubuk maksimal 14 persen.
Penggilingan ini di lakukan agar supaya irisan-irisan bawang berubah menjadi ukuran yang lebih kecil seperti serbuk. jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, maka tepung yang telah di giling tersebut kemudian di saring lagi hingga mendapatkan hasil bawang merah yang berukuran tepung sehingga menjadi serbuk sebagaimana yang di inginkan.
6. Pengemasan
Tepung atau serbuk bawang merah yang sudah berbentuk bubuk kemudian di kemas. Lakukan pengemasan dengan rapi dan menarik jika hendak di jual agar konsumen tertarik.
Baca Juga : Cara Membuat Bubuk Bawang Putih Sendiri
Tags : Serbuk bawang merah,tepung bawang merah,membuat bubuk bawang merah, pembuatan bubuk bawang merah, rumus kimia bubuk bawang merah, cara bikin bubuk bawang merah, bubuk bawang merah, cara buat bubuk bawang merah, cara membuat bubuk bawang merah, resep bawang merah bubuk.
Meski bawang merah bawang putih juga di pakai sebagai media pengobatan herbal untuk berbagai macam jenis penyakit, namun secara mendasar bawang merah bawang putih lebih dominan di manfaatkan sebagai bumbu masakan.
Bawang merah bawang putih sama seperti bumbu-bumbu lainnya seperti cabe, wortel dll yang mudah sekali rusak dan mutunya menurun. Selain dari pada itu, jika panen bawang terlalu berlebihan atau panen bawang merah serentak di berbagai wilayah di indonesia, maka harga bawang akan turun secara drastis.
Oleh sebab itu, banyak para petani dan pembudidaya bawang merah yang berusaha mengawetkannya dengan cara membuat tepung bawang atau serbuk bawang merah.
Baca Juga : Cara Membuat Bubuk Bawang Putih Sendiri
Cara Membuat Bubuk Bawang Merah via artikel-viral.blogspot.com |
Cara Membuat Bubuk Bawang Merah
Adapun cara membuat bubuk bawang merah yang paling terpenting yaitu jangan sampai bubuk yang di buat dari bawang hilang cita rasanya dari rasa bawang itu sendiri tentunya.Tahap-tahap dalam membuat bubuk atau serbuk bawang merah adalah sebagai berikut ini :
1. Mengiris-iris bawang merah
langkah yang pertama kupas terlebih dahulu bawang merah yang akan di jadikan bubuk sebelum di iris. Adapun pengirisan bawang di lakukan dengan pis4u taj4m dengan tebal iris-irisan bawang sekitar 3 hingga 6 mili meter.
2. Merendam Bawang dalam Larutan Natrium Bisulfit
Adapun cara merendam bawang merah dalam larutan Na-bisulfit untuk mengawetkan dan menghambat perubahan warna karena reaksinya yang berubah menjadi coklat. Disamping itu juga untuk mencegah kerusakannya oleh serangga dan mikro organisme pada bahan pangan yang akan di keringkan.
Perendaman bawang merah ke dalam larutan bisulfit sebelum pengeringan akan memberikan warna yang baik pada produk akhir tetapi menyebabkan kerusakan pada favor dan aroma.
Sulfit di gunakan dalam bentuk gas SO2, garam Na ata K-sulfit, bisulfit dan metabisulfit. Batas maksimum penggunaan SO2 dalam makanan yang di keringkan telah di tetapkan oleh FDA atau food and drua administration , yaitu sebesar 2.000 hingga 3.000 ppm, sedangkan menurut direktorat pengawasan makanan dan minuman pada tahun 1978 batas maksimum penggunaan SO2 untuk sayur-sayuran kering ialah 2.000 ppm, kecuali kentang dan kubis.
3. Menambahkan Tepung Maizena
Tepung maizena di campurkan pada proses pembuatan bubuk bawang merah tujuannya untuk menjaga cita ras bawang merah. penambahan tepung maizena sekitar 5-15 Percen dari jumlah bawang merah yang akan di buat serbuk atau bubuk.
Pati merupakan bahan terbesar yang ada dalam tepung maizena. Adanya pati dalam proses pengeringan bawang merah akan melindungi kehilangan flavor dan rasanya. Adapun jumlah yang di tambahkan padanya yaitu sekitar 5-15 persen dari berat bawang merah.
4. Mengeringkan bawang merah dengan oven
Pengeringan penting di lakukan agar bahan-bahan yang akan di buat tepung benar-benar kering, Untuk mengeringkan bahan-bahan tepung bawang bisa menggunakan oven.Bahan-bahan tersebut di oven dengan suhu sekitar 37,8 - 60 Celcius selama sekitar 7 hingga 48 jam.
Pengeringan merupakan suatu cara untuk mengeluarkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut dengan memakai energi panas.
Umumnya kanduangan air bahan tersebut di kurangi hingga batas mikro organisme tidak bisa tumbuh lagi di dalamnya.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama ialah luas permukaan bahan, suhu pengeringan, aliran udara, dan tekanan uap air di dalam udara.
Pengeringan bawang merah bisa di lakukan dengan sistem batch. Pengeringan dengan sistem batc di kerjakan pada suhu 37,8 hingga 60 celcius sekitar 7-48 jam dengan kandungan air 3-5 persennya.
5. Penggilingan
Potong-potongan bawang yang berbentuk irisan tipis telah mengalami pengeringan hingga kadar air kurang dari 10 %, di perkecil dengan menggiling menjadi bentuk bubuk yang di inginkan.
Proses mengecilkan ukuran ini di lakukan dengan penggilingan yang di lengkapi memakai ayakan.
Penggilingan di operasikan dengan kecepatan tertentu dan ayakan yang di gunakan mempunyai ukuran lubang minimum 100 mesh dan maksimalnya 140 mesh. Kadar air bubuk maksimal 14 persen.
Penggilingan ini di lakukan agar supaya irisan-irisan bawang berubah menjadi ukuran yang lebih kecil seperti serbuk. jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, maka tepung yang telah di giling tersebut kemudian di saring lagi hingga mendapatkan hasil bawang merah yang berukuran tepung sehingga menjadi serbuk sebagaimana yang di inginkan.
6. Pengemasan
Tepung atau serbuk bawang merah yang sudah berbentuk bubuk kemudian di kemas. Lakukan pengemasan dengan rapi dan menarik jika hendak di jual agar konsumen tertarik.
Baca Juga : Cara Membuat Bubuk Bawang Putih Sendiri
Tags : Serbuk bawang merah,tepung bawang merah,membuat bubuk bawang merah, pembuatan bubuk bawang merah, rumus kimia bubuk bawang merah, cara bikin bubuk bawang merah, bubuk bawang merah, cara buat bubuk bawang merah, cara membuat bubuk bawang merah, resep bawang merah bubuk.
Tag :
Bawang Bawangan,
Bawang Merah